<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d5281882355484196361\x26blogName\x3dSTOP-ROKOK+(BuL\x27s+Blog)\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLACK\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://stop-rokok.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://stop-rokok.blogspot.com/\x26vt\x3d178027886430735644', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

Komentator :

Kotak Pesan :

Sinetron Remaja yang Makin Kebablasan

Kamis, Agustus 30, 2007





Coba lihat gambar artis remaja di atas, apakah mereka sudah cukup umur untuk adegan sinetron yang mereka perankan?

Makin parah saja kalo nonton sinetron remaja alias ABG yang ditayangkan di TV. Sebut saja Candy, Romantika Picisan, Cinderella, Hearth Series, dan kawan-kawannya, hampir semuanya menyajikan kisah percintaan yang pemeran utamanya dilakoni oleh anak-anak usia 12-13 tahun atau kurang lebih anak-anak SMP, yang tergolong masih "ingusan".

Seorang anak perempuan dimunculkan di layar kaca, muda, cantik, rambut warna-warni, berwajah judes, anak tunggal dari seorang pengusaha sukses. Dengan seragam sekolah, ia keluar rumah. Kemudian ia terkejut begitu melihat seorang lelaki muda duduk di teras mengenakan kaca mata hitam, tampan yang ternyata supir barunya. Cerita selanjutnya pasti mudah ditebak, ada cinta antara supir dan si tuan putri.

Dalam sinetron lain, digambarkan gaya bebas anak-anak SMP yang kerjaannya hanya pacaran dan gaul kesana kemari. Hebatnya lagi, mungkin karena penulis skenario atau sutradaranya kebablasan dalam melukiskan pergaulan bebas dikalangan remaja kota besar, anak-anak SMP sudah tau yang namanya "French Kiss".

Memang terkesan gila. Tapi, begitulah kurang lebih gambaran umum sinetron remaja kita dari hari ke hari, bukannya tambah lebih baik, dan mendidik, tapi malahan semakin konyol, brengsek, berlebihan, memuakkan, dan kurang nalar alias nggak masuk akal. Misalnya saja adegan anak SMP yang sedang nyetir mobil di jalan raya. Padahal, dari usianya saja mana ada anak SMP yang sudah memiliki SIM. Celakanya lagi, ada sinetron yang menggambarkan anak-anak SD yang sudah pandai pacaran (Masya Allah).

Buat para orang tua, sekarang saatnya kita harus lebih aktif dalam mengawasi anak-anak kita dan lebih selektif terhadap tayangan televisi, karena bagaimanapun juga, tayangan-tayangan tersebut sedikit banyak akan mempengaruhi pikiran dan perilaku mereka apalagi yang namanya anak-anak, kan cepet tuh belajarnya, mereka lebih cepat belajar dari apa yang mereka dengar dan mereka lihat.

BuL pikir sudah saatnya Pemerintah "me-razia" rumah-rumah produksi dan membuat undang-undang, mengingat persinetronan yang makin GILA aja.

Bookmark this post to del.icio.us Digg this post! Bookmark this post to Yahoo! My Web Bookmark this post to Furl
  1. Blogger Anang | 31/08/07, 01.26 |  

    sepakattttt!!!

  2. Blogger Mazarif | 31/08/07, 10.28 |  

    tull tenan kuwi, trus kita apai ya? protes rame2 yuk ke stasiun TV, kita banjiri mereka dengan email protes

  3. Anonymous Anonim | 01/09/07, 12.40 |  

    muax..muax..muntah.. anti sinetron indonesia.. !!!!

    terune

  4. Blogger Yuki Tobing | 02/09/07, 20.56 |  

    loh keluarga India pembuat film itu belum dihukum berat gara2 merusak mental anak2 Indo?
    haha..

    emang ide film ada2 aja, dari hantu2an bego, religi yang dipleset2in, sampe emaja belagak dewasa.. cckk..

  5. Anonymous Anonim | 20/09/07, 05.26 |  

    sabar.... sabar.....
    sinetron kaya gitu dicuekin aja...
    kalo mereka dikomentari,mereka malah seneng.
    daripada nonton sinetron mending liat heroes lagi(dulu di trans tv,tapi sekarang udah tamat)..... diulang2 terus sampe sinetron indonesia gak tayang lagi.... nonton dorama juga gpp temanya asyik2 lho....

  6. Blogger Rinto Firmawan | 17/04/08, 16.20 |  

    emang sinetron Indonesia tuh...WASTING TIME..haHAHAH...mendingan pindahin channel ke Discovery channel.hahaha

  7. Anonymous Anonim | 24/04/08, 22.03 |  

    Inilah yang namanya BEBAS KEBABLASAN.
    Kalau media disensor nanti dibilang "melanggar kebebasan pers" dan blablabla...
    Yang paling utama dari kita sendiri adalah membentengi "generasi mudanya dengan benteng terkuat yaitu iman". Itupun belum cukup. Dari media sendiri jangan cuma membuat sinetron yang mengahasilkan untuk duit semata, tetapi harus buat juga sinetron yang bisa mengangkat moral positif generasi bangsa kita ini.

Jadi Komentator

|---BuL's Blog Roll---|

Dessy| PrimaForex| Diono| TukeranLink| Budhie| Meytia| Anang| Ghozan| BlogIndonesia| Abh3| Ghozan| Sdickyn| Cemplon| Astie| Clickcentre| WayanRoy| Shirei| DwiIndo| Primasoft| BlogTutorial| BundaOfa| InternetBusinessTips| Titanisa| KozBlog| Achi| PuTLie| Nyon-nyos| Wahyu| Dr.VinaRevi| Ndung| BangDhika| Angga| AriesSablon| NegeriJunjungan| Eagle| Nugi| Pr4m| enlightenment| Isnuansa| pencangkul| Andhika| apr!e| Sony| Imam|